Definisi Asuransi Jiwa
Definisi Asuransi jiwa adalah suatu pelimpahan resiko (Risk
Shifting) atas kerugian keuangan (financial loss) oleh Tertanggung kepada
Penanggung. Resiko yang dilimpahkan oleh Tertanggung tersebut kepada Penanggung
bukanlah resiko hilangnya jiwa seseorang, melainkan kerugian keuangan sebagai
akibat hilangnya jiwa seseorang atau karena mencapai umur tua sehingga tidak
produktif lagi.
Konsep Resiko
Nilai ekonomi hidup seorang kepala keluarga (the breadwinner) sama
dengan kapasitas penghasilannya. Jika nilai ekonomi hidup seorang kepala
keluarga hilang atau berkurang, maka yang akan menderita secara langsung atas
kehilangan tersebut adalah sanak keluarganya. Resiko kehilangan penghasilan ini
yang harus ditanggung oleh keluarga yang ditinggalkan.
Untuk mengurangi resiko tersebut pada zaman modern ini telah
ditempuh satu cara dengan mengalihkan atau melimpahkan resiko tersebut kepada
pihak lain, dalam hal ini Lembaga Asuransi Jiwa yang mengkhususkan usahanya
dibidang ini sebagai profesinya. Pelimpahan resiko tersebut lebih popular
disebut dengan “membeli polis asuransi jiwa”.
Jenis Resiko yang Dapat Dipertanggungkan
Sepanjang hidup manusia selalu dihadapkan kepada kemungkinan
terjadinya peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan lenyap atau berkurangnya
nilai ekonominya . Ini mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan keluarganya
atau orang lain yang berkepentingan. Dengan kata lain, manusia selalu
menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan menimbulkan resiko sebagai berikut;
1. Meninggal dunia (death)
baik secara alamiah (natural death) maupun meninggal pada usia muda karena
sakit, kecelakaan (accidental death) dan lain sebagainya.
“Setiap orang pasti akan meninggal dunia,
meskipun tidak pasti kapan hal tersebut akan terjadi. Kematian pencari nafkah
akan berakibat hilangnya sumber pendapatan bagi yang berkepentingan. Oleh
karena itu diperlukan jaminan keuangan dalam jangka waktu tertentu selama yang
ditinggalkan belum dapat menyesuaikan diri dengan kondisi baru”.
2. Cacat badan (disability)
karena sakit atau kecelakaan.
Sebagai akibat sakit
atau kecelakaan, seseorang secara fisik atau mental tidak dapat bekerja
sementara sehingga mempengaruhi penghasilan. Sedangkan jika seseorang menderita
cacat total dan tetap, mereka tidak dapat bekerja sama sekali.
3. Penyakit kritis
Penyakit kritis bisa
datang sewaktu-waktu tanpa memandang usia, apakah seseorang itu masih muda atau
sudah tua. Penyakit kritis itu tidak dapat diketahui kapan datangannya dan
tidak dapat diketahui dengan pasti.
4. Umur tua / Pensiun
Peristiwa hari tua pasti
akan terjadi, tetapi berapa lama kehidupan hari tua tersebut berlangsung, tidak
bisa diketahui dengan pasti.
5. Pendidikan
Perkembangan dunia
pendidikan semakin lama semakin bagus. Biaya seorang anak yang akan
melanjutkan pebndidikan semakin lama pun semakin mahal. Orang tua harus bisa
mensiasati perkembangan dunia pendidikan dengan sangat serius, karena biaya
pendidikan sekarang dan sepuluh tahun kedepan pasti jauh berbeda
peningkatanya.
Jenis-jenis polis asuransi jiwa
Dari berbagai macam jenis asuransi jiwa yang tersedia saat ini,
pada dasarnya ada 3 jenis asuransi jiwa;
a. Asuransi jiwa berjangka
( Term Insurance)
Merupakan kontrak
asuransi jiwa dimana uang pertanggungan dibayarkan hanya jika kematian terjadi
dalam periode masa pertanggungan asuransi masih berlaku.
Term Insurance adalah
bentuk asuransi yang paling sederhana dan paling tua. Jenis asuransi ini
terkadang disebut juga asuransi sementara, sesuai dengan asuransinya. Jumlah
premi pada asuransi ini juga termurah dibandingkan dengan asuransi jiwa seumur
hidup dan asuransi jiwa Dwiguna.
b. Asuransi Jiwa Seumur
Hidup (Whole Life Insurance)
Asuransi Jiwa
seumur hidup dirancang untuk menyediakan proteksi seumur hidup Tertanggung
selama ia menjaga polisnya tetap aktif dengan melalui pembayaran premi
polisnya. Selain proteksi meninggal, polis in juga menyediakan elemen tabungan
yang dikenal sebagai nilai tunai yang timbul karena premi tetap.
c. Asuransi Jiwa Dwiguna
Asuransi ini terdiri
dari dua elemen, yaitu proteksi jiwa dan tabungan. Proteksi jiwa memberikan
perlindungan kematian. Elemen tabungan pada asuransi ini lebih tinggi sehingga
sesuai untuk tujuan menabung. Dengan adanay elemen tabungan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Asuransi Berjangka dan Asuransi Jiwa seumur
Hidup
d. Asuransi Jiwa Unit link
Selain ketiga jenis
polis di atas atau disebut juga polis tradisional, dalam bisnis asuransi jiwa
dikenal pula polis asuransi Unit link.
Polis asuransi jiwa
Unit link menggabungkan komponen asuransi dengan dana investasi. Polis ini
memberikan pemegang polis perlindungan asuransi jiwa sekaligus kesempatan untuk
berpartisipasi dalam investasi yang dikelola oleh perusahaan asuransi. Dana
yang ditempatkan dalam produk dipotong untuk perlindungan asuransi dan sisanya
diinvestasikan dalam bentuk unit dari dana yang terkait.
Tujuan dari polis ini
adalah untuk investasi. Dengan mengaitkan hasil investasi polis unitlink dengan
kinerja dari sebuah dana, pemegang polis berpotensi mendapatkan hasil investasi
lebih tinggi daripada polis tradisional. Risiko investasi sepenuhnya menjadi
tanggung jawab pemegang polis dan kemungkinan nilai polis bisa turun. Jadi,
walalupun hasil investasi polis berpotensi lebih besar, dari polis tradisioanl,
resiko investasinya juga besar.
Jenis-jenis Produk Unitlink
1. Premi Tunggal
Untuk premi tunggal,
premi dibayarkan sekaligus (lump sum) dan digunakan untuk membeli unit dari
suatu dana.
2. Premi Berkala atau Premi
Reguler
Untuk jenis ini premi dibayar secara berkala atau reguler. Unit
dibeli begitu premi diterima.
Bagi - Bagi hadiah gratis !!!
BalasHapusMau??
yuk cek di link berikut :
mltd-idn(TITIK)com/d7b2e
Khusus 50 orang pertama.
BalasHapusPilih dan Klaim hadiah nya
sekarang juga !!!
"Siapa cepat, Dia dapat"
KLAIM SEKARANG